Konsultasi Seks : Bercumbu dan Payudara Kendur

Saya seorang gadis usia 25 tahun dan sekarang sedang berpacaran dengan seorang cowok usia 26 tahun. Dia tinggal di luar kota, dan setiap ketemu kami selalu bercumbu dan berciuman sampai puas. Perlu diketahui, dia adalah cowok saya yang ke-empat, tapi untuk urusan bercinta, cium bibir dan saling raba-raba baru saya lakukan dengan dia seorang, karena dialah yang mengajari saya pelan-pelan. Memang benar, kadang-kadang saya menikmati, tapi giliran dia minta hubungan seks saya menolaknya karena takut dosa, dan untungnya dia mau mengerti mengingat kita masih berstatus pacaran bukan suami istri.


Ingin berkonsultasi? Silahkan mengirim email ke RanjangUngu[at]gmail.com

Yang masih sering jadi ganjalan, apakah benar saat hubungan seks yang pertama selalu menimbulkan rasa sakit yang luar biasa pada vagina dan apakah selalu mengeluarkan darah, terus bagaimana reaksi vagina saat dimasuki penis, apakah terangsang? Kemudian saya juga ingin tahu, apakah payudara yang sering diraba, dikulum bahkan dipilin bisa cepat kendur, dan apakah ada olahraga untuk mencegahnya. Dokter pada saat bercumbu payudara saya sering membesar, kaku dan keras, apakah ini termasuk rangsangan seksual. Terakhir, untuk berapa kali hubungan seksual bisa bikin hamil?


Selain masalah seks saya juga punya permasalahan tentang menstruasi, begini Dok saya setiap kali mens berlangsung antara 8-9 hari apakah ini tanda kesuburan atau ada satu kelainan di organ saya, karena sebelum mens saya selalu mengalami keputihan yang cukup mengganggu karena berbau. Apakah ada obatnya selain dengan pengobatan tradisional menggunakan daun sirih.


Yang terakhir, saya ingin dokter memberitahu saya tentang hal-hal yang berhubungan dengan dunia seksualitas atau istilah2 hubungan seks, karena sebentar lagi saya mau menikah dengan pacar saya tersebut. Atas jawaban yang dokter berikan saya mengucapkan banyak terima kasih, dan mohon maaf kalau pertanyaannya terlalu banyak dan ada kata-kata yang kurang berkenan. Terima kasih.


(W. A, Semarang)



Jawaban:

Sebelumnya saya mohon maaf kalau jawabannya baru bisa anda baca saat ini, karena begitu banyak kesibukan lainnya yang perlu ditangani.


Baik, saya akan mencoba menjawab surat W.A. yang sangat panjang dan detil (mohon maaf saya persingkat yang penting saja).


Begini, prinsipnya saya sangat setuju dengan sikap kamu menolak si cowoq yang mengajak berhubungan seks. Cuma saja, terus terang saya agak ragu apakah sikap tersebut akan bertahan seterusnya dengan melihat sampai saat ini kamu masih terus melakukan rangsang2 seksual dengan melakukan aktifitas2 yang sering disingkat KNPI (kissing, necking, petting dan intercourse).

Biasanya kalau sudah terbiasa melakukan aktifitas seksuai seperti yang sering kamu lakukan selama ini, (pengalaman para pasien sich) susah bagi ceweq untuk melakukan penolakan. Awalnya sich bertahan pokoknya sekali enggak tetap enggak, tapi begitu cowoqnya memohon2 bahkan tidak jarang dengan tangis....apa ya kita tega!! Jadilah hubungan seksual yang seharusnya menjadi persembahan paling berharga, akhirnya seolah menjadi hai yang tidak berharga lagi. Belum lagi kalau misalnya terjadi suatu kehamilan udah dech... repot!!


Nah, jadi kalau saya boleh sedikit menyarankan, katau memang nggak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, nggak perlu dech nyerempet2 bahaya, dengan melakukan model pacaran seperti itu.


Ingat Iho, kerugian terbesar selalu pada si ceweq dan bukan cowoq" Dan kalau seorang cowoq sudah mendapatkan yang satu itu, mudah baginya untuk meninggalkan pasangannya begitu saja!! Nggak mau khan??

OK, sekarang masalah seksualitas rumah tangga, memang benar sampai sekarang masih banyak yang mengatakan kalau malam pertama pasti terjadi rasa sakit yang luar biasa. Tapi hal itu hanya terjadi pada beberapa orang saja, karena sebagian yang lain sama sekali tidak merasakannya, karena secara normal pada vagina seorang wanita sudah dilengkapi dengan kelenjar2 yang memproduksi lendir yang berguna sebagai pelumas pada saat terjadi penetrasi waktu hubungan seks. Jadi kamu tidak perlu takut, nanti saat hubungan dengan suami akan merasa kesakitan. Karena kalau pun sakit, itu hanya karena faktor psikis tanda ketidaksiapan ceweq melakukan hal yang baru pertama dialami seumur hidupnya.

Cuma kalau masalah apakah keluar darah atau tidak itu beda lagi, karena bagaimana pun perdarahan terjadi karena adanya selaput dara yang koyak atau pecah. Sementara kondisi selaput dara setiap orang berbeda2, ada yang mengandung pembuluh darah yang cukup banyak, yang memungkinkan terjadinya perdarahan, atau yang tidak mengandung pembuluh darah sehingga pada saat terkoyak tidak terjadi perdarahan, itu relatif sekali. Seperti juga pertanyaan bagaimana reaksi vagina yang dimasuki penis saat melakukan hubungan seks pun demikian. Ada yang mengalami reaksi berupa rangsangan seksual yang ditandai dengan lubrikasi atau keluar cairan pelumas, atau sebaliknya yang tidak terangsang sama sekali pun ada, hanya rasa sakit yang ada.

Rangsang seksual selain pada organ genital (vagina) bisa juga terjadi pada daerah lain, misalnya payudara, seperti kaku, kencang bahkan seringkali mengeluarkan cairan tertentu. Tapi rangsangan2 semacam itu jika terjadi dalam frekuensi yang terlalu sering, kadang menimbulkan efek yang kurang menyenangkan, seperti payudara kendur, lemas dan lain-lain, yang bisa diatasi dengan olahraga atau senam-senam khusus untuk lebih mengencangkan otot daerah dada.

W.A, masalah seksual memang gampang2 sulit karena membicarakan seks selama ini masih menjadi sesuatu yang dianggap tabu, dan di era globlalisasi seperti saat ini pun masih banyak yang buta tentang masalah seks. Demikian juga masalah kehamilan, sebenarnya tanpa perlu harus berkali2 hubungan, asal sel sperma mampu membuahi sel telur yang matang , dengan sekali berhubungan pun akan bisa menyebabkan hamil. Itulah sebabnya pengetahuan semacam ini penting sekaii untuk mengantisipasi kasus kehamilan remaja yang sekarang ini sudah merebak di kota2 besar termasuk Semarang. Tapi sekali lagi informasi seperti ini tidak bisa dipaparkan hanya berupa tulisan di media massa seperti ini, oleh sebab itu kami tunggu kedatangannya di klinik. Banyak informasi tentang seksualitas yang bisa kamu dapatkan di sana.

Terakhir tentang masalah keputihan saya sarankan segera diperiksakan ke dokter karena sudah menimbulkan keluhan berupa bau, sehingga bisa diatasi sedini mungkin. OK begitu saja, mudah2an jawaban saya yang panjang lebar ini cukup memuaskan. Terima kasih

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »